Saat anak memasuki
usia sekolah, maka tantangan orangtua selanjutnya adalah memilih sekolah yang
tepat untuk anak. Jika salah memilih sekolah, bisa-bisa karakter anak akan
terbentuk menjadi tidak baik. Sebab, sekolah adalah rumah kedua mereka dimana
mereka tumbuh, berkembang, dan belajar. Pendidikan merupakan investasi jangka
panjang untuk masa depan anak. British Jakarta Intercultural School hadir sebagai solusi keraguan para orangtua karena
menghadirkan sistem pendidikan yang bertaraf internasional dengan berbagai
fasilitas lengkap untuk anak. Lalu, apa dampaknya pada anak jika orangtua
asal-asalan memilih sekolah? Mari simak penjelasan di bawah ini.
1. Tidak
suka belajar.
Jika anak tidak suka akan sekolahnya, ia akan cepat merasa kelelahan dan enggan
belajar karena tidak ada motivasi di sekolah. Meskipun anak tetap mengerjakan
tugasnya, namun ia akan merasa tidak nyaman. Sekolah yang seharusnya
menumbuhkan rasa senang saat belajar, malah membuat anak tidak suka belajar.
2. Sosial
dan emosi anak terganggu.
Sekolah yang kurang memperhatikan kemampuan anak, akan menumbuhkan rasa tidak
percaya diri pada anak dan kesulitan dalam menghadapi emosinya. Akibatnya akan
berdampak pada kegiatan sosial anak. Anak menjadi tidak menonjol dan bergantung
pada orang lain. Ia juga akan kesulitan beradaptasi dalam lingkungan baru.
3. Tidak
suka tantangan.
Saat anak kesulitan beradaptasi, ia cenderung akan menghindari tantangan karena
menganggap bahwa dirinya tidak mampu. Ia akan mencari jalan pintas yang lebih
mudah. Hal ini akan berdampak pada akademis anak. Contohnya ketika mengerjakan
soal ujian yang sulit. Anak akan mengabaikan soal tersebut dari pada mencoba
memecahkannya.
4. Mudah
stress.
Anak dapat mengalami stress apabila mendapatkan suatu tekanan. Jika anak tidak
suka sekolah, ia akan merasa stress karena menganggap bahwa berangkat ke
sekolah adalah suatu beban. Adapun tanda-tandanya yaitu anak menjadi agresif
atau pasif, sulit tidur, dan mudah merasa cemas. Tentu saja, ini akan berdampak
pada kesehatan anak. Tidak ada orangtua yang ingin anaknya merasakan stress
berkepanjangan.
5. Tidak
mempunyai motivasi.
Jika anak tidak mempunyai motivasi, ia akan merasa malas berangkat sekolah. Akibatnya,
tidak ada jiwa inisiatif pada anak dan akan belajar jika hanya disuruh saja. Ia
tidak bisa mengambil keputusan sendiri dan dalam dirinya tidak ada keinginan
untuk maju atau belajar dengan tekun. Selain itu, anak hanya akan nurut apabila
diberi hukuman atau suapan, seperti harus dijanjikan sesuatu jika mau berangkat
sekolah dan lain sebagainya.
Itulah dampak buruk
yang dapat terjadi pada anak. Apabila dibiarkan saja atau orangtua mengabaikan
hal tersebut, maka masa depan anak akan terganggu. Oleh sebab itu, memilih
sekolah yang tepat adalah langkah awal yang baik untuk perkembangan anak.
Semoga bermanfaat!
Sumber:
https://edukasi.kompas.com/read/2013/01/17/12234785/~Edukasi~Panduan%20Studi
https://maglearning.id/2021/02/25/salah-pilih-sekolah-anak-jadi-korban/